Senin, 30 Desember 2013

Pencarian Masa Depan Part 3


“Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kau inginkan, tapi DIA senantiasa memberikan apa yang kau butuhkan”  

Setelah dinyatakan lolos di universitas hasanuddin, aku segera mempersiapkan segala berkas-berkas untuk pendaftaran ulang. Aku juga mempersiapkan segala keperluan untuk kuliah nanti serta mencari kost yang dekat dengan kampusku nanti.

aku dan teman-teman kostku saat kuliah di unhas. "Pondok Biru Gowa"
Keinginanku untuk masuk ITS dan kuliah di jawa belum sirna. Aku masih punya kesempatan untuk tahun depan pikirku. Jadi aku merencanakan setahun ini untuk kuliah di unhas, mencoba beradaptasi dengan suasana kampus dan sambil mempersiapkan materi untuk SBMPTN tahun depannya. Sudah ku rencanakan matang-matang, tahun depan aku akan ikut SBMPTN lagi dan pilihanku adalah Kedokteran-Unhas, Teknik Sipil-ITB, dan Teknik Sipil-ITS. Aku yakin pasti bisa. Aku punya waktu setahun untuk belajar.

Selama masa persiapan itu, aku dapat kabar dari temanku. Pendaftaran untuk masuk STAN sudah dibuka tahun ini setelah 2 tahun sebelumnya tidak ada penerimaan mahasiswa baru. Awalnya, aku tidak tertarik sama sekali dengan STAN. Salah satu temanku di pesantren pernah membawa buku Persiapan USM (Ujian Saringan Masuk) STAN ke kelas, aku meminjamnya sebentar dan melihat-lihat isinya. Kubaca beberapa info tentang kampus STAN, aku tidak tertarik. Ku kembalikan buku itu ke pemiliknya. 

Beberapa temanku mengajak ku untuk ikut USM STAN. “coba-coba saja lah” katanya. Aku berpikir untuk beberapa hari. Keinginanku untuk kuliah di jawa memang belum hilang, jika seandainya aku bisa kuliah di STAN berarti mimpi ku bisa ku wujudkan meskipun bukan jurusan teknik yang akan kutemui nantinya dan aku tidak suka dengan pelajaran-pelajaran sosial. Selain itu, katanya USM STAN itu diikuti oleh ribuan bahkan puluhan ribu siswa di seluruh indonesia. Aku bisa mengukur sejauh mana kemampuanku jika dibandingkan dengan mereka. Apakah aku bisa menjadi salah satu pendaftar yang dinyatakan lolos untuk kuliah di STAN ???  dan bisa mengalahkan puluhan ribu siswa lainnya. Aku pun mengiyakan. Kalaupun lolos, itu urusan belakangan.

Ku pinjam buku USM STAN kepunyaan temanku yang di pesantren. Dia memutuskan untuk tidak ikut tes karena sudah diterima di universitas di Makassar. Pada akhirnya, aku yang dulu tidak tertarik dengan buku itu malah meminjam dari temanku.

Sambil mempersiapkan segala kperluan pendaftaran ulang di Unhas, aku juga mempersiapkan berkas-berkas untuk mendaftar STAN. Pendaftaran peserta USM STAN untuk wilayah makassar dan sekitarnya dilakukan di Balai Diklat Keuangan(BDK) Makassar.
BDK Makassar

Setelah mendaftar, aku pinjam buku temanku dan mulai mempelajari tiap-tiap soal yang ada didalamnya. Tidak lupa aku mencari soal-soal USM tahun-tahun sebelumnya di internet. Ku print semuanya dan kupelajari sampai sedetil mungkin. Ku cari tahu ciri-ciri soal yang muncul tiap tahunnya. Ternyata soal yang muncul tidak jauh berbeda dengan soal tahun sebelumnya. Untuk tes akademik, ada 2 materi yang diujikan yaitu TPA dan bahasa inggris. Tiap hari kupelajari soal-soal itu bahkan sampai lupa makan, aku harus diingatkan untuk makan. Bahkan kakakku sempat berkata “jangan kerajinan belajar, sampai-sampai kamu tidak memperhatikan keadaan sekitarmu”. Aku kaget dan sempat down, tapi aku tetap ingin fokus dengan soal-soal ini.

21 Juli 2013. Tibalah tes akademik USM STAN. Aku bersama 4000an siswa lain di wilayah makassar dan sekitarnya mengikuti tes USM di GOR(Gedung Olahraga) Sudiang. Kami duduk memenuhi tribun melingkar di dalam GOR. Waktu itu pertengahan bulan puasa dan cuaca siang itu lumayan panas bahkan terasa meskipun kami sudah ada di dalam gedung. Sambil menunggu waktu pengerjaan soal aku memperhatikan sekelilingku. GOR dipenuhi oleh pendaftar, ku cari tempat duduk orang-orang yang ku kenal. Mataku menerawang dan ku temukan beberapa temanku yang duduk di sisi tribun  lain. Soal dibagikan, waktu pengerjaan soal dimulai. Kumulai dengan bismillah dan doa dan ku jawab soalnya satu per satu. Aku tawakkal dengan hasil yang sudah kuusahakan.

31 Juli 2013. Aku dan temanku mendaftar ulang di unhas. Pendaftaran dilaksanakan di gedung registrasi unhas. Ada ratusan orang di tempat itu. Lumayan capek rasanya, seharian mengantre dari pos pertama sampai pos terakhirnya. Sore setelah ashar akhirnya pendaftaran ulangku pun selesai. Aku juga sudah menerima KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan Jas almamater Unhas. Aku beristitarahat di pesantrenku dulu sebelum kembali ke rumah. Ku sempatkan berfoto dengan Jas almamater baruku, Unhas.

Pagi setelah sholat subuh, aku menerima sms dari temanku kalau aku lolos tes akademik USM STAN. Langsung ku beritahu orang tuaku. Pagi itu bapak mengeluarkan motornya dari garasi. Dengan masih mengenakan baju gamis, sarung dan songkok aku dan bapak mencari warnet yang buka pagi itu. Benar. Namaku tertulis di daftar peserta yang lolos tes akademik USM STAN. Selanjutnya aku harus mempersiapkan diri untuk tes selanjutnya. Tes kesehatan, kebugaran, dan wawancara.

Bersama 4000an calon mahasiswa baru lainnya, kami mengikuti acara penerimaan mahasiswa baru Unhas di gedung Baruga A.Pettarani Unhas. Setelah acara penerimaan, maka resmilah aku sebagai mahasiswa baru Unhas.Semua mahasiswa baru memakai jas almamaternya dan seketika susana gedung itu berubah merah membara. Seperti semangat mahasiswa baru yang menyala-nyala dalam dadanya.

Beberapa hari setelah penerimaan mahasiswa baru adalah penyambutan mahasiswa baru oleh fakultas masing-masing. Acara ini adalah agenda wajib bagi kami, jika tidak mengikutinya maka harus mengulang di tahun depannya bersama mahasiswa baru tahun depan.  Dan jadwal untuk tes tahap 2 USM STAN bersamaan dengan acara itu. Aku pun memilih untuk tidak ikut penyambutan, kalaupun tidak lulus STAN aku akan mengulang tahun depan. Enjoy aja lah.

bersambung... (Pencarian Masa Depan Part 4)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar