http://trendtek.republika.co.id |
antara semesta dan matamu, aku belajar mencari jalan pulang
hal yang terlambat kau impikan karena malam sudah berlalu
duluan.
melihat dan mengecup keningmu waktu itu
adalah ingatan yang ingin ku buang
dari balik jendela rumah tua kita
fajar hari ini tetap saja sama. kau selalu merenggut
aku di tengah-tengah tidurku dan memelukku kembali
usai puisi-puisi yang kau ciptakan menjadikanku perih. dan
pada
ziarahku tempo hari, aku memeluk nisanmu lagi
ingatkah, dipelukan siapa kau ingin berpuisi?