Senin, 06 April 2015

Semisal Malam Itu Tidak Ada Kau

lantern bird candle shadows light book
freehdwalls.net

semisal malam itu hanya ada aku, kau hanya
senyuman untuk yang lain
embun yang menempel di meja akan tetap
basah semalaman kemudian lenyap bersama pagi

tak ada tawa gadis yang kudengar atau mata yang
menyembunyikan cerita-cerita
yang lalu kau ungkap satu-satu
padaku di meja lain, setelah itu

aku tak pernah menuntut alasan mengapa kau ada
malam itu, memandangku bingung
sedang aku menatap layar laptop sambil membaca sok tahu
sedikit membaca gerakmu dan menyimpan rahasiamu

semisal malam itu tidak ada kau, tak ada puisi yang
bisa kuimpikan
tidak ada waktu yang harus kuingat dan bulan yang dikenang
bahkan tak ada yang sudi bertanya kenapa
aku bisa menahan berton-ton rindu

semisal malam itu hanya ada aku, tidak ada kau
aku tak begitu yakin malam itu akan seperti apa

semisal malam itu tidak ada kau
aku tak begitu yakin akan ada dia

Bintaro, 7/4/15


Jejak Kita yang Belum Lama

clock watch bokeh
freehdwalls.net

mungkin adalah konyol jika kukatakan
bahwa sudah sedemikian lama jejak-jejak tercetak
di tanah dan hujan tidak bisa menghapusnya
atau angin enggan menepis bekas-bekas kita

padahal masih hitungan bulan aku mendengarmu
bercerita tentang cinta-cinta yang sudah terlewat
aku pun belajar menahan cerita tentang wajah-wajah baru
yang melukis tiap senyum dan tawamu

rasanya sudah sedemikian lama
jika kita tidak pernah sadar waktu berjalan sangat lambat
seakan pernah terikat
hingga tak ada sekat
tak ada jejak yang tak teringat

sangat dekat

aku masih menanti jejakku kau hapus tanpa sisa
atau jejakmu kau hapus sendiri
atau
jejak kita disatukan cerita

Bintaro, 7/4/15

Pilihan Terbaik Milik Kita

bucket hearts love mood
freehdwalls.net

masing-masing kita belum siap bertanya pada kata
terlanjur 
juga tak ada yang mau menjawab mengapa yang tak terkira
bisa datang begitu saja
saat tersadar
kita adalah pikir yang menganggap semua biasa saja
bahwa masa lalu hanya sebuah siluet biru 
yang hangat yang dulu penuh genggaman erat

kita tak mungkin didamparkan pada pilihan milik
siapapun kita
tapi kebersalahan itu bukan sebegitu saja terjun dari langit
tak kumengerti selanjutnya
siapa yang pertama kali akan bertanya, siapa yang pertama kali akan siap

seharian aku hanya berpikir itu

dan kau mungkin, tapi aku tak tahu

yang kita tahu, saatnya tiba pilihan kita adalah jalan yang terbaik
untuk kita menyoal masa depan, menata batu dan papan
atau mendidihkan air di tiap pagi
dengannya yang entah sudah dimana

Bintaro, 7/4/15