Senin, 30 Juni 2014

Yang Disembunyikan



Mereka yang disembunyikan dari keramaian

Ke ruang dimana suara-suara terkekang penuh

Hanya terbuang dalam sepi yang menyayat jidat 

Merobek masa lalu, tertindih harapan kosong

Dan mulut-mulutnya terjahit benang mistis

Di tepi ruang yang terabaikan mata, mata hati

Yang biarkan mereka merintih sampai kering

Jatuh, jatuh, tersungkur lelah 

Matanya jelas menengadah, menatap langit

Langit-langit kehidupan nyata

Tapi yang terlihat adalah maya, jalan hidup manusia terbuang

Hitam betul, jalan retak menjulur sepanjang tatapan

Tanya dan tangis terus saja mengalir lirih

Sepanjang tahun, berabad-abad mungkin

Sudah lelah pasti batin merana seperti ini

Cukup saja jangan lagi, jangan lagi

Tapi, Jika memang hidup cuma seperti itu

Untuk apa dia tercipta, pikirnya

Untuk apa mereka ada, untuk mereka yang lain?
Mungkin

Agar tetap merasa berbeda-lebih dari mereka

Apa kalian mereka yang lain itu?



Jumat, 27 Juni 2014

Doakan Anakmu





http://parsilimbat.files.wordpress.com/2012/04/tanah-perantauan.jpg


Sampaikan salam pada jejak yang kita tinggalkan
Di jalan ketika bersama menempuh harapan
Pada tiap wajah yang kita temui di tatapan
Untuk ribuan suara terdengar pada waktu yang kita kenang


Kau pernah berkata padaku, dalam tanya
    “Kau yakin?”
Aku mengangguk pelan, dan kau mengernyit
    “Kau yakin?” tanyamu lebih hangat
Aku mengiyakan meski sedikit ragu
Kau menatapku dalam diam
dan ku lihat matamu berkata
Yang buatku yakin dari hati demi hati


Dan Aku berangkat dalam restumu
Ke tanah yang orang-orang bicarakan selalu
Menjadi satu dengan mereka yang tak ku kenal lalu
Tentang kita untuk harap beribu


Belum cukup ku lihat senyum banggamu
Belum puas ku tumpah air mata bahagiamu

Aku pamit, teriring doamu
Tunggu, Ini tak akan lama, doakan saja anakmu

Di rantau, 28/06/14


Senin, 16 Juni 2014

Sesuatu Itu

Sumber : http://vuslagelse.dk/tirsdagsmode-259-debat-mellem-vu-og-venstre/

jika mencari sesuatu itu untuk dipertanyakan
bersama sejuta suara atau banyak anggapan
sesuatu yang abstrak, tak bisa didefinisi
tidak usah diperdebatkan, tidak perlu dipermasalahkan

Ya, dia bisa saja terus berbicara
ceplas ceplos menumpahkan wacana saja
sesungguhan membuat hati-hati yakin, percaya

Kalian masih saja beributan
melempar argumen,siapa dan apa
siapa yang salah, siapa yang benar
siapa yang didukung mata demi mata
bagaimana sesuatu dapat selesai meski harus didomba

yah,, kalian terus saja berdebat
dan jiwa yuang dibawah mungkin saja pura-pura
pura-pura peduli
atau tidak peduli

Selasa, 03 Juni 2014

Itu Harga Mati



Teruntukmu Sang Pinisi

dengan darah dan keringat
bermalam dan hari kau kami buat
penuh harap suatu pancapaian 

hangat, beribu semangat

dan layarmu telah terkembang
lebar, megah
pantang bagimu surut ke tepian
Kau harga diri kami
dari tolak dan bala yang lain
dan layarmu harus tetap terkembang lebar, megah...

(mungkin) kau bukan juara bagi jiwa yang bukan kami
tapi Kau sepenuhnya juara di hati masing-masing kami


ITU HARGA MATI!!!

Jadwal itu Penting


Terbangun pukul 07.05. Setelah semalam tidur jam 1, karena berbagai kegiatan pas malamnya. tadi malam sesuai jadwal pengajar bimbel TPA, saya harus ngajar di kelas Infinity E pukul 19.15-21.00. pas datang ke kelasnya, katanya malam ini sudah tidak ada jadwal lagi, padahal jelas-jelas di jadwal pengajar sudah tertulis bahwa malam ini saya harus mengajar.

Ternyata, ada kesalahpahaman. Tadi sore, ada pengajar TPA yang lain masuk ke kelas Infinity E. Dia salah jadwal, sebenarnya tidak ada kelas sorenya. Akhirnya, jatah ngajarku diambil olehnya. Saya tidak jadi mengajarkan materi TPA, dari bang Riandy (CEO Infinity) saya disarankan untuk Study Club saja (padahal gaji ngajar materi itu lebih banyak dibanding Study Club). Saya pun terima, daripada pulang tanpa hasil apa-apa. Untungnya, murid-murid yang saya ajar malam itu seru dan memberikan perhatian yang bagus ketika saya mengajar.

Mengajar sampai jam 9an. Ada janji dengan iqra (teman se Organdaku) untuk pergi ke Bintaro Plaza (BP). Ke BP bukan mau jalan-jalan, refreshing, nonton, atau apalah. Tujuannya untuk beli HP baru :D Uang yang sudah kukumpulkan sudah lumayan, sepertinya sudah cukup untuk membeli HP yang bagus (sepertinya).

Saya jalan terburu-buru ke kosan, takut jikalau BP sudah hampir tutup jam segini. sesampai di kosan langsung ku pinjam motor teman sekosanku dan ku panggil iqra. Motor pun melaju ke BP di antara kerlap-kerlip lampu malam.

Ada banyak jenis hp disana. Dengan budget yang pas-pasan, saya harus memilih dengan bijak. Saya tidak mau banyak menetapkan standar untuk hp yang ingin saya beli. Dari satu toko ke toko lain, ku perhatikan hp-hp yang dipajang lengkap dengan harganya masing-masing. Tergiur memang, tapi sayang kantong masih tipis untuk yang seperti itu. Setelah berkeliling dan dengan saran-saran dari iqra, akhirnya kami pulang tanpa membeli satupun. "Bersabar sajalah dulu, kumpul saja dulu uangmu" kata iqra. Ya... pikirku masih ada waktu untuk berusaha mengumpulkan rupiah.

Sebenarnya, saya bisa saja bersabar dan tidak terburu-buru untuk memenuhi hal itu. Dengan hp samsung yang ku punya saat ini, saya masih bisa menelpon atau mengirim sms. Bagiku, itu sudah cukup. Tapi ada sesuatu yang membuatku ingin segera membeli hp baru. Kalian tahu? Sudahlah, biar saya dan ALLAH yang tahu.

Tiba di kosan, saya dan murid bimbel Infinity yang kebetulan sekosan dengan saya berkumpul di ruang tengah. Kami belajar bersama, saya sebagai tentor akan mengajarkan ketika mereka tidak tahu dengan soal yang mereka temukan. Sambil mengerjakan tugas Mikro Ekonomi saya mengajari mereka. Kami habiskan waktu sampai jam 12 malam.

Sebelum tidur, saya melengkapi tugas Mikro Ekonomi yang seharusnya dikirimkan ke temanku jam 9 tadi. Maaf yah... tugasnya baru bisa aku kirim tengah malam begini.

Dan mimpi pun menemuiku...

Saya terbangun jam 7. langsung KAGET. hari ini ada kuliah Mikro Ekonomi jam setengah 7. Tanpa basa-basi, saya bergerak cepat ke kamar mandi untuk berwudhu dan solat. Tanpa mandi, segera ku kenakan pakaian seragamku, kemeja putih dan celana kain hitam. Sebelum ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, saya duduk di kasur dulu dan membaca sms di hpku yang tidak sempat aku baca karena diburu waktu. Ada sms dari "My Beloved Boss " yang membangunkanku. Dan sms...

"Kwan hari ini ngga ada jadwal kuliah mikro karna bapaknya masih kelelahan baru pulang tadi malam... jadi hari ini kuliah hukum perdata saja :-)"

Sh*t...

Saya mengutuk diri sendiri. Padahal sudah berseragam lengkap (meskipun belum mandi) dan tidak ada kuliah ekonomi hari ini. Untungnya saya membaca sms itu. Jika tidak, saya pasti sudah ada di kampus, kebingungan karena kelas kosong tidak ada teman-teman yang lain maupun dosen lengkap dengan perawakan belum mandi.

Kuliah Hukum jam 9 pagi. Saya masih punya waktu beres-beres dulu dan mandi sebelum ke kampus, Hahaha

Mandi dulu ah...