Kamis, 03 Juli 2014

Kembali ke Ma'had

Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin membicarakan hal ini di blog. Tapi ya, saya lebih asyik merangkai puisi dibanding mem-posting tentang jejak-jekak hidupku. Meskipun sebenarnya beberapa puisi yang kubuat itu terinspirasi dari diriku sendiri. 

Mungkin judul di atas agak membingungkan bagi yang belum tahu apa itu “ma’had”. Ma’had adalah bahasa arab dari pesantren. Kami, santri, lebih suka menyebut ma’had dibanding pondok atau pesantren. Kesannya lebih ke-arab”an gitu. Bahkan kami punya semboyan sendiri, “Anaa Min Ma’had” (saya dari Pesantren). Tiga kata itu seperti kata ‘merdeka’ untuk Indonesia atau ‘eureka’ untuk Archimedes. Kalimat itu menumbuhkan rasa bangga kami sebagai lulusan pesantren yang telah digodok dalam pondok untuk beberapa tahun lamanya.

Setelah lulus pesantren, mencari tempat untuk melanjutkan pendidikan, ikut berbagai tes masuk, dan akhirnya takdir mengantarku ke tanah Bintaro (Baca : Pencarian Masa Depan). Sebuah daerah di Tangerang Selatan. hampir setahun belajar di sini, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan sekarang sudah jadi mahasiswa semester dua. 

Awal-awal berada di sini, saya masih merasa biasa-biasa aja. Maksudnya, tidak ada hal yang membuatku menarik. Seperti layaknya seorang perantau yang baru menginjak suatu tempat, seperti itu. Tapi setelah berbulan-berbulan, ada sesuatu yang membuatku merasa akrab dengan suasana tempat ini. Untuk waktu yang lama, saya memikirkan dan akhirny saya yakin...

“Saya merasa seakan-akan kembali ke ma’had.” Kenapa ?

Apa yang membuatku berpikiran seperti itu? Apa Ada kesamaan antara suasana ma’had dengan tempat ini? Jawabannya, YA.

Pondok Pesantren IMMIM Putra Makassar

&

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara




OK, di postingan ini saya akan membahas beberapa kesamaan antara yang saya telah rasakan selama enam tahun di ma’had dan suasana yang saya rasakan selama berada disini.

Tempat Tinggal


Peta IMMIM
Di pondokku, ada sembilan asrama yang dihuni oleh seluruh santri. Setiap asrama memiliki nama masing-masing, seperti :
·        (A).  Panglima Polem, 2 lantai dan 4 kamar (Kelas 1 = 1SMP)
·         (B). Syech Yusuf, 2 lantai dan 4 kamar(Kelas 1 = 1 SMP)
·         (C). Fadeli Luran, 2 lantai dan 4 kamar (Kelas 2 = 2 SMP)
·         (D). Hasanuddin, 2 lantai dan 4 kamar (kelas 2 = 2 SMP)
·         (E). Alimuddin, 3 lantai dan 8 kamar, 2 kamar dilantai 3 adalah lab komputer (kelas 3 = 3   SMP)
·         (F). Raja Faisal, 3 lantai dan 6 kamar (kelas 3 = 3 SMP)
·         (G). Ibnu Khaldum, (H). Al-Gazali, dan (I). Buya Hamka. Asrama untuk kelas 4 (1 SMA), 5 (2 SMA), dan 6 (3 SMA). Buya Hamka selalu dijadikan asrama untuk kelas 4, sedangkan untuk Al-Gazali dan Ibnu Khaldum untuk kelas 5 dan 6. Biasanya, untuk angkatan ganjil( seperti angkatanku, 2013) di Al-Gazali dan Ibnu Khaldum untuk angkatan genap. Saya tidak tahu sejak kapan aturan itu berlaku, lagipula idak ada aturan baku yang mengatur hal itu.

keterangan yang lain :
(J) Gedung pusat, ruang pendidikan
(K) Gedung kelas (SMP dan SMA)
(L) Kantin belakang (kabel)
(M)
Dapur 1 (untuk kelas 1 smp)
(N)
Dapur 2 (untuk santri selain kelas 1 smp)
(O)
Masjid Ath-Thalabah

(P) Poliklinik
(Q) Perumahan Ustadz
(R) Toko Santri (Toksan) dan Kantin depan


Peta STAN dan daerah sekitarnya

Sedangkan untuk STAN, ada beberapa tempat yang banyak kosannya di sekitaran STAN.  Yaitu, kalimongso, PJMI, Ceger, Pondok Jaya, Sarmili, dll. 



1) Sarmili:
Lokasi: Barat Laut Kampus STAN
Keunggulan: dekat dengan kampus (bisa jalan kaki atau kendaraan motor/sepeda), dapat akses langsung ke Bintaro Sektor 5 dan jalan raya ceger.

2) Ceger
Lokasi: Utara Kampus STAN
Keunggulan: terletak di pinggir jalan raya besar dengan fasilitas lengkap yang tersebar sepanjang jalan raya ceger.

3) Kalimongso
Lokasi: Timur Laut Kampus STAN
Keunggulan: terdekat dengan kampus. rumah makan, laundry, dan kebutuhan lainnya dapat dijangkau hanya dengan jalan kaki.

4) PJMI (Perumahan Jurangmangu Indah)
Lokasi: Timur Laut Kampus STAN
Keunggulan: merupakan wilayah perumahan, rapi dan kondusif, lengkap dengan penjagaan dari petugas keamanan.

5) Pondok Jaya
Lokasi: Selatan Kampus STAN
Keunggulan: akes langsung menuju jalan bintaro sektor 5. merupakan wilayah perumahan menengah ke atas.
 

Jika diibaratkan, asrama-asrama yang ada di ma’had bisa disamakan dengan nama-nama tempat tadi. Dan kamar-kamar yang ada di asrama disamakan dengan kosan-kosan yang ada di tempat tadi. Hal ini semakin serupa karena saya pernah menjadi ketua kamar di ma’had ketika kelas satu (Baca : Masa Kelas Satu) dan menjadi pembina kamar ketika kelas enam. Di kosanku pun sekarang, saya yang mendapat tanggung jawab untuk mengurusi kosan. 

Selain itu,Ma’had mewajibkan seluruh santri untuk mondok. Jadi, semua santri pastinya tinggal dan menetap di dalam ma’had. Dalam sehari, kita bisa menjumpai satu orang yang sama untuk beberapa kali. Sedangkan disini, sebagian besar mahasiswa STAN adalah perantau dan menyewa kosan di sekitaran STAN. Bisa dipastikan bahwa seluruh mahasiswa tinggal di sekitaran STAN. Sama, kita juga bisa menjumpau sesorang beberapa kali meski tidak sesering di ma’had.

Jadwal Pulang

Di ma’had, santri baru bisa kembali ke rumah masing-masing sebulan(4 minggu) sekali(sehari). Waktu sebulan itu sudah ditentukan oleh pihak pesantren. Kami menyebutnya “perizinan umum”. Biasanya akan ada absensi ketika santri sudah kembali ke kampus. Sedangkan di STAN, meskipun tidak pulang sebulan sekali tapi ada jadwal-jadwal libur tertentu yang ditetapkan oleh pihak STAN. Mahasiswa-mahasiswa pun memanfaatkan waktu libur yang cukup panjang untuk kembali ke rumah masing-masing. 

*Bersambung (Kembali ke Ma'had(2))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar