Senin, 02 November 2015

Seperti Janjiku

Mudah saja untuk melepaskan
tidak melihat
tidak lagi mendengar
tidak mau lagi tahu

Tapi masa yang sudah tercipta
yang membuatku sadar bahwa
kau tidak boleh ditinggal sendiri
meski nyatanya kau tak akan pernah sepi

Hanya saja sulit untuk tidak peduli
pada masa lalu kita
yang(kuharap) jangan sampai terulang kembali
padaku, pada yang lain
cukup kau setia pada janjimu, tekadmu
cukuplah sampai aku

Hingga nanti sebisa adaku, untukmu
untuk melihatmu
untuk mendengarmu
untuk tahu
seperti janjiku

Bintaro, 3/11/2015

Sabtu, 31 Oktober 2015

Dia, Kau, dan Cerita-cerita

Dia mungkin saja jadi cerita
seperti yang dulu kau ungkap di meja dan di jalan
Dia mungkin saja jadi mereka
seperti yang kau ajaknya tuk tertawakan
atau cukup abaikan

Dia bukan tidak perhatian
tapi mencoba memberi perlindungan
dalam diam, tanpa banyak kata
melihat dari balik arah
yakinkamu bersama siapa, amankah?

Dia tidak berharap banyak
hanya sekedar menimbun jejak
dan yakinkanmu tetap bahagia
tanpa harus mengulang jejak basah yang sama

Dia tidak hanya peduli
tapi dia ingin sejenak sampai suatu hari
kalian tak saling sapa lagi
kau sudah dapat yang kau ingin
kau dambai

Dan dia tak mau banyak mengataimu tentang apa-apa
karena kau telah bilang padanya
kau tidak suka itu semua, kau cuma ingin yang kau suka
jadi dia akan jadi tetap seperti dirinya
yang peduli tanpa banyak kata

Hingga dia akan jadi cerita
seperti mereka-mereka
bisa saja kau hapus jejaknya
atau jejak kalian dihapus cerita
atau cerita hanya tak akan jadi kalian

Jumat, 23 Oktober 2015

Dipelukan Garuda

Bintang-gemintang redup senyap
Besi-besi tua renta, rantai penuh karat
Bintang-gemintang redup senyap
Besi-besi tua renta, rantai penuh karat
Pohon besar mati tiada tempat teduh
Banyak kepala yang keras seperti kepala banteng
Gagal panen dimana-mana, padi kapas percuma ditani

Aahh,,
Negeri ini porak poranda
Aku ingin cari tanah lain
Untuk ku buat sajak-sajak
Atau langit lain untuk berteduh sejenak

Atau aku ingin mati saja
Dipelukan garuda
Karena disini pemimpin sudah lupa
Dan rakyatnya menolak untuk tidak lupa

Garuda tak usah berlelah memeluk Pancasila
Cukup peluk aku, sampai aku tertidur
Bangunkan jika orang-orang sudah ingat lagi
dan Pancasila bukan lagi sekedar mantra
dan kau bukan lagi sekedar burung tua renta

Jika pun sampai aku mati
Di pelukanmu, Garuda
Biar saja
Itu lebih baik dibanding mati dipeluk negeri ini

Jumat, 02 Oktober 2015

Mulai Berhenti

Pada binar yang kesekian aku ingin berhenti
Menyebut namamu atau sekedar bertamu rindu

Teruntuk hati yang sulit dirajai, aku mulai memahami
Menerimaku dulu adalah palsu
Dan melepasku kini hanya butuh satu-dua orang lain

Lalu aku berbisik
Menunggu sejenak di depan pintu dan siap mengetuk
Sebab kupikir sesuatu yang jangan sampai kau ulangi
Sebab kuingat apa yang kau ingin ubah darimu lagi

Bila peduliku tak bisa lagi menyapa sadarmu
Rinduku seluas semesta harusnya tak usah mengawang tinggi
Dan binar yang kulihat kemarin jangan muncul kembali

Pada akhirnya seperti menunggumu tahu
Bahwa hatiku masih seperti dulu
Bahwa kau kini perlahan jauh

Minggu, 23 Agustus 2015

Sesuatu yang Kita Tak Akan Akhiri - 4D

Temen-temen Kelas 4D Akuntansi

"Seiring waktu berjalan, kau akan sadar bahwa teman tak akan selalu ada untukmu nanti. Namun, kau pun menyadari bahwa pernah mengenal dan memiliki mereka adalah anugerah yang tak dapat terganti"

Selama setahun ini, semester 3 dan semester 4, mereka-mereka lah yang selalu mengisi hari-hari saya. Yang awalnya diem-dieman dan acuh, waktu membuat sifat-sifat asli (read: sengklek) mereka keluar ^.^

Dari atas kiri ke kanan :
Adit, Oji, Ambar, Amel, Anis, Ita
Ayu, Dyan, Lina, Febri, Fita, Dama
Galih, Ida, jasfid, Karin, Lisa, Mayang
Farhan, Sidiq, Muti, Muri, Fifi, Nida
Noah, Rey, Han, Vani, Roy, Fadil
Adi, Shinji, Icus, Tikos, Memey, Zikri

Kita bisa saja melupakan wajah dan nama, jarak dan waktu yang begitu besar bisa saja menghendaki demikian. Tapi, setidaknya mereka tidak bisa menghapus apa yang pernah kita mulai, apa yang pernah kita rasa, apa yang tak ingin kita akhiri.

Senin, 06 April 2015

Semisal Malam Itu Tidak Ada Kau

lantern bird candle shadows light book
freehdwalls.net

semisal malam itu hanya ada aku, kau hanya
senyuman untuk yang lain
embun yang menempel di meja akan tetap
basah semalaman kemudian lenyap bersama pagi

tak ada tawa gadis yang kudengar atau mata yang
menyembunyikan cerita-cerita
yang lalu kau ungkap satu-satu
padaku di meja lain, setelah itu

aku tak pernah menuntut alasan mengapa kau ada
malam itu, memandangku bingung
sedang aku menatap layar laptop sambil membaca sok tahu
sedikit membaca gerakmu dan menyimpan rahasiamu

semisal malam itu tidak ada kau, tak ada puisi yang
bisa kuimpikan
tidak ada waktu yang harus kuingat dan bulan yang dikenang
bahkan tak ada yang sudi bertanya kenapa
aku bisa menahan berton-ton rindu

semisal malam itu hanya ada aku, tidak ada kau
aku tak begitu yakin malam itu akan seperti apa

semisal malam itu tidak ada kau
aku tak begitu yakin akan ada dia

Bintaro, 7/4/15


Jejak Kita yang Belum Lama

clock watch bokeh
freehdwalls.net

mungkin adalah konyol jika kukatakan
bahwa sudah sedemikian lama jejak-jejak tercetak
di tanah dan hujan tidak bisa menghapusnya
atau angin enggan menepis bekas-bekas kita

padahal masih hitungan bulan aku mendengarmu
bercerita tentang cinta-cinta yang sudah terlewat
aku pun belajar menahan cerita tentang wajah-wajah baru
yang melukis tiap senyum dan tawamu

rasanya sudah sedemikian lama
jika kita tidak pernah sadar waktu berjalan sangat lambat
seakan pernah terikat
hingga tak ada sekat
tak ada jejak yang tak teringat

sangat dekat

aku masih menanti jejakku kau hapus tanpa sisa
atau jejakmu kau hapus sendiri
atau
jejak kita disatukan cerita

Bintaro, 7/4/15

Pilihan Terbaik Milik Kita

bucket hearts love mood
freehdwalls.net

masing-masing kita belum siap bertanya pada kata
terlanjur 
juga tak ada yang mau menjawab mengapa yang tak terkira
bisa datang begitu saja
saat tersadar
kita adalah pikir yang menganggap semua biasa saja
bahwa masa lalu hanya sebuah siluet biru 
yang hangat yang dulu penuh genggaman erat

kita tak mungkin didamparkan pada pilihan milik
siapapun kita
tapi kebersalahan itu bukan sebegitu saja terjun dari langit
tak kumengerti selanjutnya
siapa yang pertama kali akan bertanya, siapa yang pertama kali akan siap

seharian aku hanya berpikir itu

dan kau mungkin, tapi aku tak tahu

yang kita tahu, saatnya tiba pilihan kita adalah jalan yang terbaik
untuk kita menyoal masa depan, menata batu dan papan
atau mendidihkan air di tiap pagi
dengannya yang entah sudah dimana

Bintaro, 7/4/15

Sabtu, 28 Maret 2015

Bagaimana aku harus melihat ini:

Bagaimana aku harus melihat ini:
Mereka terlalu percaya pada malam yang tenang
Sedang langit hanya bisa diam memendam penasaran
dimana kaki dan roda mulai membising lagi

Bagaimana aku harus melihat ini:
Mereka tak tahu menahu, mereka hanya tahu berlalu

29/03/15


Selasa, 17 Februari 2015

3D in Gallery



Foto bersama Pak Edi, Dosen Ekonomi Makro, dan Asistennya, Bu Ratih.
Baris belakang dari kanan : Noah, Dama, Ambar, Vania, Febri, Muti, Nida, Memey, Ita, Pak Edi, Muri, Dyan, Ida, Tikos, Bu Ratih, Karin, Anis, Adit
Baris kedua (dari kanan) : Fifi, Suci, Lisa, Fita, Amel, Lina, Han
Baris ketiga (dari kanan) : Galih, Rey, Sidiq, Ayu, Oji (saya), Jasfid, Roy, Adi, Zikri
Baris paling depan (dari kanan) : Farhan, Shinji, Mayang, Fadil.


Ketua Kelas 3D nih, Shinjiro Fadli.
Ini Wakil Ketua Kelas kita, Ambar Puspitasari.

Galih dan Febri

Ciwi-ciwinya lagi pose
Add caption

Nida, Shinji, Lisa

Foto bersama Pak Akmal, Dosen Sistem Informasi Akuntansi.


Suasana kelas pas nunggu dosen, beberapanya lagi ke kantin kayaknya :D

Foto bersama Bu Zizi, Dosen Pengantar Pengelolaan Keuangan Negara (PPKN).





Foto bersama Bu Zizin, Dosen Akuntansi Keuangan Menengah (AKM).

Ketua kelas dan wakilnya sedang bicara di depan kelas.


Rey, Roy, Dyan, Ita, Lisa, Nida

Fifi, Vania

Roy, Shinji

Foto bersama Pak Wuljo, Dosen Akuntansi Biaya.

Shinji, Han (Mr. Klimis)

Suci, Farhan, Sidiq, Rey, Dyan.


Lagi ngapain mereka?

Dyan dan Ita. Dua yang tak pernah terpisah.


Tatapannya itu loh O.O, Farhan lagi modus.


Farhan
Kenapa Dyan?
Kita masih bisa ngumpul kayak gini lagi gak nanti?
Hmmm... bisa lah. Kita nikmati saja kebersamaan kita sekarang. Bagaimanapun nanti, biar waktu yang menjawab.


Pergi Berbulan-bulan


Kau sudah pergi berbulan-bulan
Membawa kotak harapan yang kupenuhi tangisku
Menjauh, hilang dari mata, dari hati
Mana lagi kau temukan jalan untuk kembali bersama
Lagi juga dalam perasaan yang seperti dulu

Kau sudah lenyap berbulan-bulan
Melintasi cakrawala batin yang menunggu terlalu usang
Lalu mencari hati yang bisa disandari penuh
Simpankan tawa tangis jika kau masih sempat mengintip
Sedikitpun pada kenangan jenuh redup

Berbulan-bulan lama memang
Jika hanya duduk diam menepis resah
Gelisah menenteng buah hati dalam pelukan kering
Mau kemana lagi kau mau berkeliling bingung
Mencari aku? mencari kita?

Berbulan-bulan bukan cuma waktunya
Ada banyak jalan kau khianati langkah-langkahmu
Merentangkan nasib pada telur di ujung tombak
Masih inginkah kau kembali?
Jadi perisai, jadi atap, jadi panutan?


Bintaro, 18/11/14

Kamis, 12 Februari 2015

Puisi Kala Sendiri



Malam ini kutuliskan lagi puisi
apapun yang jadi judulku, seperti
yang kau minta selalu
asal kutulis untuk kau bacakan kembali
nanti kumpulkan semua kataku
gantikan dengan suaramu di tempat itu

Pada puisi berbelas hari
resah ada untukku karena kau telah lelap sendiri
iginku seperti malam kemarin
malam yang kau beri inspirasi sambil menemani
antara dua rumah yang terpisah jalan-jalan
namun kau tak ada di waktu ini, cuma berdiam
di mimpimu mungkin menanti apa
akan kubuatkan kau puisi seperti apa lagi
namamupun kumainkan pada baris-baris
ini sudah benar-benar buatmu saja

Akan esok kau mintaku lagi buatkanmu puisi?
untuk bisa kau temaniku berimaji
dan aku terserahmu
yang kau mintaku
atas maumu

Bintaro, 17/11/14



Jarum Dua Belas




Kita bertemu di jarum dua belas
Siang kemarin, dalam gesa-gesa
Melawan penat tengah hari
Dan peluh sudah basah sampai tanah
Sampai jauh

Masih kita menunggu waktu berhenti
Dan jarak memberi dan harapan berarti
Pun menanti hingga langit disatukan kembali
Yang birunya kita sangat kenali
Serta awan yang selalu dibicarakan kemarin

Masih ada dua belas jam terbit hari baru
Kita bisa saja begadang menanti hingga tiba masa
Matahari benar-benar cuma satu
Lalu kita kembali bercengkrama pada penatnya
Mengelap peluh yang sampai jauh
Dan menunggu di jarum dua belas lalu
Saat itu hanya kita, apa yang dimau

Bintaro, 16/11/14


Selasa, 06 Januari 2015

Sebelas sampul, sebelas masa


Ada yang kita tinggalkan di rak buku lama
Yang dulu penuh acak-acakan
Bacaan kita tiap hari dari pagi hingga petang
Lalu pagi lagi, hingga pulang

Pada segiempat yang kita simpan banyak
Ada sebelas yang terikat, belum kita jamah
Kau bilang, tunggu beberapa tahun lagi
Buku-buku itu baru kita buka saat kita kembali
Dari rantau masing-masing

Kau juga bilang, buat bukumu sendiri lalu simpan dan ikat
Gantikan buku yang kau buka, dan pergilah lagi
Buat bukumu yang lain, cari rantau yang lain

Hingga genap sebelas masa
Kau pergi dan kembali
Kau ambil dan memberi
Genap sebelas sampul yang berganti
Maka cukup sudah kita berpisah
Ikatan yang sebelas ini simpankan 
Untuk anak kita nanti

Bintaro, 15/11/14

Sabtu, 03 Januari 2015

Malaikat(?) di Sudut Ruang


 



Kali ini kita belajar agama
Tentang sepuluh malaikat yang disebut dalam kitab
Sama sekali tak ada yang kita kenal mereka
Juga belum pernah kita lihat satupun darinya

Ibu guru menyuruh kita menyebut satu-satu
Mulai dari jibril, Mikail, hingga Ridwan
Semua anak yang lain bersorak kencang
Menyebut-nyebut mereka yang belum juga
Dikenali, dilihati, disapai
Kau hanya diam saja, melihati sudut ruang

Sudah sepuluh yang disebut-sebut lengkap
Apa yang mereka lakukan kepada kita, tugasnya
Bahkan disuruh pun oleh bu guru menghapalkan
Tetap dengan lantang meneriakkan nama-namanya

Kau terus diam
Menatap kosong di depanmu

Kawan, Aku tak tahu apa itu diantara yang sepuluh

Di sudut itu, Aku lihat satu, menatapku dari tadi

Tapi tak yakin dia yang sepuluh itu

Atau yang lain, Kau siap berkenalan?

                                                                                                          Bintaro, 14/11/14