Ini tentang imaji yang pernah kau buatkan padaku
di sebuah rumah antara masjid dan kuburan yang hanya
terpisah angan-angan.
Di masa kecil
Coba kau ceritakan lagi padaku kali ini
semuanya, tentang bagaimana panasnya kayu yang dibakar
di depan ribuan manusia yang menganga
tentang api yang meluap-luap merah menyala di mata para pendosa, di depan Namrudz
menentang pembawa risalah suci dari Yang Maha Suci
“Dirikanlah sebuah bangunan untuk (membakar Ibrahim),
lalu lemparkanlah dia kedalam api yang menyala-nyala itu.”
lalu lemparkanlah dia kedalam api yang menyala-nyala itu.”
Berapa lama api membakar Beliau hingga sang Tuhan
memberi perintah lain pada kayu dan api yang berpesta
kala itu.
“Wahai api, Jadilah dingin dan beri keselamatan atas Ibrahim”
Lalu kulihat kau sudah terkenal rupanya tentu
dengan obsesi dan imaji yang kau bagikan pada masa kecil
di koran fotomu terpajang, bersama api, namun kau hitam legam
dimakan ceritamu, menjadi serupa beliau, padahal kau tahu pasti
cuma nya diberi keajaiban itu, dan aku melipat lembarnya, mendoakanmu selalu
Bintaro, 20/10/14