Aku memilih untuk selalu jadi persinggahan yang paling nyaman
Pada
suatu hari kita bertemu, tidak ada kata atau cerita, aku seperti ini dan kau
tampak cantik seperti biasa
Puisi
yang mewakili selamat tidurku untukmu selama itu berhasil mengusir mimpi buruk
Dan
membawamu melewati jalan-jalan di persimpangan mataku
Aku
selalu tahu bahwa jatah bersamaku sudah ditetapkan bagi setiap wanita
Kita
akan tertawa terus selama beberapa waktu, selebihnya kita berdua tenggelam bisu
Aku
pernah berdiam di senyummu kemudian kau campakkan diujung air mataku
Barangkali
lebih baik aku tahu sejak awal bahwa menjadi persinggahan yang nyaman tak
seburuk dari sekedar tidak jadi apa-apa
Kita
bertaruh untuk tidak melupakan satu sama lain sampai nanti
Kita
lelah dengan kalimat cinta dan dusta yang hampir tidak ada bedanya
Mencintai
sesuatu membuat kita benci dengan kehilangan
Padahal
kita tahu betul, kehilangan membuat ‘saling memiliki’ lebih penting dari apapun
Aku
tidak ingin mencintaimu lebih cepat
Aku
ingin bersamamu lebih lama
Kelak
akan kuhiraukan dinding-dinding yang menyudutkan pikiranmu
Dan
ku sampaikan sampai jumpa dari jauh hari karena kita tidak tahu kapan
kata-kataku hilang dari telingamu