Rabu, 21 Desember 2016

Perihal Memilikimu dan Tidak pada Akhirnya



Sebuah kegelisahan lahir dari mereka yang memiliki hatimu
Perihal kebosanan dan pergi adalah waktu yang datang dari sela langit-langit
Ingin ku katakan kepadamu bahwa aku benci menjadi bahagia
Jika masih ada titik-titik air yang mengaburi jendela mu dan keropos yang mengikis demi sedikit kursi kayu yang pernah kita punya

Semua berubah, terlihat tidak jelas
Aku dan bayanganmu bukan lagi menjadi kita
Mereka memilikimu lebih dariku mencoba mendekapmu

Sajak-sajak diciptakan dari cerita yang tidak biasa
Tapi tidak ada yang istimewa dari pujangga yang menghadiahi kekasihnya dengan tinta, kertas, dan kata-kata
Apalah arti sebuah cinta jika patah hati membuat kita menjadi orang lain, menjadi mereka

Di dinding kamarku, ada gambar kita yang sedang berdiri di antara bunga dan masa lalu
Di jantung rahasiaku, ada potretmu yang tidak berkata apapun

Hatimu tetap bukan milikku pada akhirnya
Tapi sajak-sajak malah selalu menjadi kamu dan kita
Kenangan selalu memiliki duri, namun jadi bukan apa-apa bagimu
Sepasukan kegelisahan yang datang pergi, sekumpulan hati dilukai dan sembuh lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar